Tittle : My World With You and My
World Without You
Author : Tia Liszawati Halim
“.. Cinta yang tulus ada cinta
dimana seseorang dapat melengkapi pasangannya ..”
New York
July,12nd 2012
“Tebak siapa aku?”Ucap seorang gadis
dengan ceria.Kedua telapak tangannya menutupi kedua mata indah seorang lelaki
yang tengah duduk di kursi sebuah taman pada sore hari.Lelaki itu tersenyum dan
berkata,
“Tak perlu menutupi
mataku,Alyssa.Aku juga tak akan tau siapa kau tanpa kau perlu menutup
mataku”Alyssa menurunkan tangannya.Ia menundukkan kepalanya,menyesal.Ia duduk
disamping lelaki itu,lelaki yang ia cintai dengan tulus.
“Bagaimana?”Tanya Alyssa.Seolah
mengerti,lelaki disampingnya menghela nafas dengan berat.Matanya yang indah
memandang lurus kedepan.Ia menggeleng pelan.
“Belum ada..”Ucapnya pelan.
“ah..Justin,percayalah kau akan
mendapatkan donor mata secepatnya.”Balas Alyssa sambil menggenggam tangan
lelaki disampingnya yang bernama Justin.Lelaki itu membalas genggaman tangan
gadisnya dan tersenyum.
“Yeah,i
know.I believe”Ucapnya.
Yah,Justin Bieber.Lelaki berusia 18
tahun yang buta karena kecelakaan yang ia alami saat usianya 17 tahun.Ia
mengalami tabrakan dengan mobil ketika ia membawa mobilnya melaju menuju
rumahnya sepulang sekolah.Pecahan kaca mobilnya mengenai matanya dan membuatnya
menjadi seperti sekarang.Tapi beruntunglah Justin karena mendapatkan Alyssa.Ia
tak pernah malu mempunyai kekasih seperti Justin.
“Alyssa..”Panggil Justin.Alyssa yang
tadinya ikut menatap lurus kedepan menoleh kearah kekasihnya itu.
“Ehm?”
“Kau tau aku takut
kegelapan?”Tanyanya.Alyssa jelas tau.Ia tau semua seluk beluk Justin.
“Yeah,aku tau.Kenapa?”Tanya
Alyssa.Justin menarik nafas dan membuangnya perlahan.
“Keadaan ku sekarang.Semua yang
kulihat gelap.Aku tak bisa melihat. Aku mau kau berjanji padaku,Alyssa.”Jawab
Justin.
“Berjanji apa?”Alyssa kembali
bertanya.
“berjanjilah kau akan menjadi cahaya
dalam hidupku jika aku tak akan bisa melihat selamanya.”Jawaban Justin membuat
hati Alyssa merasa miris.
“Tidak,kau akan bisa
melihat,Justin.Percaya padaku”Kata Alyssa dengan tegas.Tangannya terulur
mengusap pipi Justin dengan lembut.
“Aku percaya padamu,Alyssa”Bisik
Justin sambil tersenyum.Pandangannya masih terus menatap kedepan.Senyuman
diwajahnya tak pernah lepas.Ia bahagia.Setidaknya karena dia mempunyai Alyssa.
***
New York
July,13th 2012
Setiap orang pasti mempunyai
kekurangan dan dibalik kekurangannya,dia mempunyai kelebihan.Seperti Justin
Bieber.Walaupun matanya tak bisa melihat tapi hatinya tidak buta.Entah dari
mana,Tuhan memberikan anugerah-Nya pada Justin.Ia mampu memainkan piano
walaupun matanya buta.Seperti siang ini di –Ruang Musik- rumahnya.Keluarganya
membuatkan ruang musik khusus untuk Justin.Ia memainkan piano dengan
handal.Seseorang tak akan mengiranya dia buta karena keahliannya ini.Selain
itu,suaranya yang merdu walau tanpa pernah sekalipun mengikuti Les Vokal
membuat siapapun yang mendengar berdecak kagum padanya.
“Justin..”Panggil seorang gadis
cantik yang berdiri diambang pintu.Ia tersenyum melihat lelaki berambut blonde
itu memainkan piano dengan sangat indah.Lelaki itu menoleh.Walaupun ia tak bisa
melihat,Justin tau itu kekasihnya,Alyssa.Ia tersenyum.
Alyssa menghampiri kekasihnya yang
dengan refleks menggeser posisi duduknya.
“Duduk disini,Al”Ucap Justin sambil
menepuk bagian kiri kursi yang ia duduki sebelumnya.Alyssa menuruti ucapan
kekasihnya dan duduk disatu kursi dengannya berdampingan.Alyssa menepis
rambut-rambut nakal yang berjatuhan disekitar dahi Justin sambil tersenyum.
“Aku ingin melihat wajah
mu,Alyssa..”ucap Justin dengan suara yang pelan hingga terdengar seperti
bisikan.Alyssa tertegun.Ia juga ingin melihat Justin bisa melihat dunia.Tapi ia
tak tahu apa yang akan terjadi jika Justin melihatnya nanti.
“Kau akan melihat ku
Justin,percayalah”Kata Alyssa sambil menggenggam tangannya erat.Sangat erat
seakan takut kehilanagnnya.Justin menarik tangan Alyssa dan menekankan
jari-jari tangan kanan yang ia genggam ke bibirnya.Alyssa meneteskan air
matanya,ia berusaha agar tak terisak.
“Al,kau menangis?”Tanya Justin
sambil menghentikan aktifitasnya.
“Ah,tidak.Aku tidak menangis.Sok
tahu Kau.”Dusta Ayssa.Justin menghela nafas berat sebelum akhirnya ia berkata,
“Kau tak boleh menangis sampai aku
bisa kembali melihat,okay?”Alyssa kembali terdiam.Organ disemua tubuhnya seakan
berhenti berfungsi.
“Kau
tak akan pernah melihat ku menangis,Jusin”Batin Alyssa.
“Hey,Al.Janji?”Justin membuyarkan
lamunan Alyssa.Ia mengerjapkan matanya berkali-kali.
“Eh,umm..yeah.Aku Janji.”Ucap Alyssa
sambil mengusap pipi kekasihnya dengan lembut.Justin memejamkan matanya
menikmati setiap usapan dari Alyssa.Semua ini terasa indah,tapi keindahan tak
selamanya abadi..
***
New York,
August,3rd 2012
Seorang lelaki berambut coklat madu
tengah duduk dikursi roda.Tangan kangannya menggenggam seorang wanita yang
memiliki warna rambut sama dengannya.Kursi roda itu didorong oleh seorang
suster berpakaian putih.Yap,hari ini Justin akan melakukan operasi mata.Sudah
ada donor mata dari seseorang hari ini.
“Dimana Alyssa,Lexa?”Tanya Justin
pada wanita disampingnya,Alexa Bieber,kakak kandung Justin.Wajah Justin tampak
pucat pasi.Alexa menghela nafas dan menjawab pertanyaan adiknya tadi,
“Alyssa,umm dia akan kesini
nanti.Dia ada kelas hari ini”Jelas jawaban Alexa bohong.Tapi Justin tidak
mengetahuinya,ia mengangguk lemah.Entah mengapa perasaannya sangat
takut.Bukan,bukan karena operasi ini tapi karena Alyssa yang tidak menghubungi
Justin dari pagi.Bahkan memberikannya semangat pun tidak.Tapi semua ini Alyssa
lakukan bukan tanpa alasan.Dan alasan itu akan Justin ketahui nantinya.
“Kau siap Mr.Bieber?”Tanya seorang
Dokter ketika Justin memasuki ruang operasi.Justin menatap langit-langit ruang
operasi itu walaupun dalam pandangannya langit-langit itu gelap.Ia siap
dioperasi,ia ingin bisa melihat lagi.Ia ingin bisa melihat Alyssa,kekasihnya
yang dengan sabar dan ikhlas menjaganya.Kini saatnya Justin membalas semua
kebaikan Alyssa padanya.Setelah ia bisa melihat,Justin berjanji akan menjaga
Alyssa.
Dokter menyuntikkan sesuatu ditangan
Justin dan menit berikutnya ia sudah tidak sadarkan diri.
***
New York
August,4th 2012
‘Justin..Justin,wake up!”Terdengar seruan dan usapan lembut dikepala lelaki yang
bernama Justin itu.Operasi sudah selesai 3 jam yang lalu,tapi Justin baru bisa
sadar.Ia mencoba membuka matanya perlahan dan ia menghela nafas begitu tahu
dunia masih gelap.
‘Mungkin
operasinya gagal..’Batinnya.
“Justin?”Suara wanita yang sudah
sangat Justin kenal terdengar disampingnya.Justin menajamkan telinganya
mendengar panggilan itu.
“Mom?”Itu
suara Pattie Mallete,ibu dari Justin.Pattie tampak terisak dan memeluk anak
laki-lakinya yang sedang terbaring di kasur rumah sakit.
“Mom,operasi
ku gagal ya?Aku masih tetap tidak bisa melihat.”Tanya Justin.Walau ia berusaha
menyembunyikan ketakutan dan kengeriannya,tapi terdengar jelas Justin takut
jika operasinya benar-benar gagal.
“Tidak,bodoh!Kau masih
diperban.Matamu masih ditutup perban.Besok kau baru boleh dibuka
perbannya.”Pekik suara lain disamping kiri Justin.Alexa!
“Alexa?”Tanya Justin.
“Iya,ini aku.Kau berharap siapa
eh?”Ucap Kakaknya.Sikap manis yang Alexa lakukan tadi saat mengantar Justin
lenyap.Yang Justin harapkan hanya satu gadis,
“Alyssa”Kata Justin.Suaranya hampir
seperti bisikan.
“Dimana Alyssa?Dia disini?”Tanya
Justin panik.Ia sangat ingin bertemu Alyssa.Ruangan terasa hening.Pattie dan
Alexa saling bertatapan.
“Hei,kalian!Dimana Alyssa?”Tanya
Justin lagi.Kali ini suaranya benar-benar terdengar marah.Pattie mengusap
kepala anak lelakinya dengan lembut.Justin tampak semakin bingung.
“Umm..Justin,Alyssa tadi kesini
sebentar,tapi dia pergi lagi.Dia menitipkan surat pada Alexa dan akan diberikan
jika kau sudah bisa melihat besok”Kata Pattie.Kali ini,jelas sekali Pattie
berbohong.
“Kau tau,aku merindukannya.Sudah 3
minggu sejak dia menemuiku.”Ucap Justin dengan nada yang kentara sekali,sangat
sedih.Alyssa tak memberitahu kemana dia pergi,bahkan jika ia pergi,Ia pasti
berpamitan pada Justin.Tapi sekarang tidak,ia entah kemana dan tak mengabari
Justin.
‘Biarlah,besok
aku pasti akan bertemu dengannya’Bisik Justin pada dirinya sendiri.Tapi
takdir Tuhan tak pernah ada yang tahu ...
***
Pagi ini,matahari menyinari bumi
dengan cahayanya yang teramat cerah.Mungkin ia ingin menunjukan cahaya pada
lelaki yang sedang berada diruang rawat disebuah rumah sakit di New York.Lelaki
itu –Justin Bieber- duduk dipinggir ranjang rumah sakit.Kakinya dibiarkan
menggantung.Berdiri dihadapannya,Dokter yang kemarin menanganinya,Mom Pattie
dan Alexa.
“Kau siap Justin?Ini hari besar!”Ucap
sang dokter diiringi tawa renyah darinya.Justin tersenyum dan
mengangguk.Perlahan,dokter mulai membuka perban yang melilit sekitar matanya.
“Pada hitungan ke tiga,buka
matamu,okey?Perlahan,tak usah terburu-buru.”Perintah sang Dokter.Dan dokter itu
memulai menghitung dan tepat saat hitungan ke tiga,Justin membuka matanya
perlahan.
“Justin?Kau bisa melihat?”Tanya Ibu
Justin.Justin mengerjap-ngerjapkan matanya.Ia menghela nafas kecewa dan
menunduk.Ibu Justin,Alexa dan Dokter saling bertukar pandang.Mereka tahu satu hal,operasi ini gagal.
“Alexa..”Panggil Justin.Ia
mengangkat kepalanya dan menatap kakak perempuannya yang tampak sedih.
“Kau ternyata tambah cantik ya?”Ucap
Justin sambil tertawa.
“Aku bisa melihat!Operasi ini
sukses!”Teriak Justin.Terdengar dari nada suaranya ia sangat bahagia.Lompat
dari tempat tidur dan memeluk Pattie.
“Mom!Aku bisa melihat lagi!”Katanya memberitahu
seolah Pattie tidak tahu kendatipun ia tahu.Pattie menangis senang karena
anaknya kini bisa kembali melihat indahnya dunia.Justin melepaskan
pelukannya.Matanya berkeliling ke seluruh ruangan ini.Ia mengernyitkan dahi
ketika satu orang tidak ada disitu,satu orang yang mampu membuatnya bertahan,
“Dimana Alyssa?”Tanya Justin.Tak
satupun menjawab.Dokter,Pattie dan Alexa saling bertukar pandang dan
samar-samar telihat mereka mengangguk.Lalu Justin bisa melihat Alexa merogoh
saku celana jeans nya.Justin
mengernyitkan dahi ketika Alexa menarik keluar sebuah amplop berwarna pink
cerah.
“Sudah kubilang,Alyssa tidak bisa
datang dan kemarin dia menitipkan ini padaku”Kata Alexa ketika melihat tatapan
bingung Justin menerima surat itu.Dibukanya perlahan amplop suratnya dan ia
membaca kata demi kata yang tertulis dengan tulisan tangan yang indah disana.
Dear My Beloved Boyfriend,
Justin,selamat!Kau
bisa melihat lagi sekarang.Maaf aku tak ada disisi mu sejak awal operasi.Tapi
ketahuilah,aku sedang ada urusan penting selama seminggu kedepan.Aku sebenarnya
sangat ingin menjadi yang pertama kau lihat ketika kau membuka matamu,tapi mau
bagaimana lagi.
Aku
mempunyai tantangan untukmu,aku tahu kau kuat.Kau tidak lemah jadi ikuti
aturannya.
Mudah,kau
hanya jangan menghubungiku selama seminggu kedepan.Kau tak boleh memikirkan ku
ataupun mengkhawatirkanku.Kau tak boleh datang kerumahku.Kecuali,minggu
depan.Aku ingin bukti kau benar-benar tidak memikirkan ku dengan menciptakan
sebuah lagu untuk ku.Nyanyikan didepan ku minggu depan.Aku mau jadi yang
pertama mendengarnya.Datang kerumahku jam 8 pagi,minggu depan.Sebelum hari
itu,kau tak boleh datang kerumahku.Mengerti?Aku tahu kau bisa.
Love
You,Justin ..
Your sweetheart,
Alyssa Wright.
Justin membaca ulang surat itu.Lalu
ia tersenyum.
‘Mudah.Aku
pasti bisa.Lihat nanti Alyssa’Batinnya.Dan semua akan terungkap..
***
New York
August,11st 2012
Seorang lelaki berusia 18 tahun
tengah berjalan menuju rumah kekasihnya dengan kaos putih dan celana jeans
hitam.Penampilannya tampak lebih cool
dengan kacamata hitamnya.Senyuman dari bibirnya tak pernah lepas.Yap,Justin
Bieber.Ia sudah menyelesaikan tantangan kekasihnya dan sekarang saatnya ia
bernyanyi dengan lagu ciptaannya didepan kekasihnya.
Langkah kakinya memasuki halaman
rumah sang gadis.Ia mengetuk pintu rumah berwarna coklat.Tak berapa
lama,seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah itu.Tanpa diduga wanita
itu memeluk Justin dan menangis.
“Ada apa Mrs.Wright?”Tanya Justin
pada wanita yang tak lain adalah Ibu Alyssa.
“Justin..Alyssa..”Ucap Mrs.Wright
terbata-bata.Ia melepaskan pelukannya pada Justin.Airmatanya masih turun
membasahi pipinya.Justin mengerutkan dahinya.
“Alyssa kenapa?”tanya Justin
panik.Wanita itu terus menangis.Ia pun berkata dengan susah payah,
“Alyssa meninggal.Dia meninggal 3
minggu yang lalu,dan..dan dia menitipkan surat untukmu,nak”Mrs.Wright
mengulurkan amplop yang sama seperti yang Alexa berikan dulu.Tapi rasanya
membaca surat yang kali ini lebih sakit daripada yang sebelumnya.
Dear My Stronger boyfriend
You
got it,Justin!You did it!Kau bisa satu minggu tanpa berhubungan
denganku.Sekarang,lakukan itu setiap hari selama sisa hidupmu.Jangan sedih
Justin.Aku minta maaf tak memberitahumu tentang penyakit Leukimia yang
kuidap.Aku hanya tak ingin keadaan mu meburuk karena memikirkanku.Tapi
tenang,kita akan selalu bersama.Mataku kini ada dimatamu.Ya,donor mata
itu,pendonornya itu aku.Jadi aku bersumpah akan membencimu jika mataku kau
gunakan untuk menangisi ku.
Dan
bagaimana lagunya?Bernyanyilah didepan ku,didepan pemakaman ku di Pemakaman
Calders.Aku ingin mendengar mu bernyanyi.
Justin,kau
tahu aku sangat mencintaimu.Dan itu tak akan berkurang apapun keadaan mu.
Love
You more than everything Justin :-)
Your Girlfriend
Alyssa Wright
Seluruh tubuh Justin
melemas.Lututnya bergetar hebat,matanya panas.Ia ingin menangis.Tapi Alyssa
meminta agar Justin tidak menangis dengan menggunakan matanya.Tanpa berfikir
duakali,Justin berlari menuju pemakaman yang Alyssa sebutkan.Ia mencari
nama-nama dibatu nisan yang bernamakan Alyssa Wright,berharap tidak ada tapi
langkahnya terhenti ketika melihat batu nisan dan masih banyak bunga
disekitarnya bertuliskan
Rest In Place
Alyssa Wright
August,21st 2012
Kali ini Justin tak bisa menopang
tubuhnya.Ia berlutut dihadapan nisan itu.Ini lebih sakit daripada ia kehilangan
penglihatannya selam satu tahun.Ini lebih sulit daripada apapun.
“Alyssa,kenapa?kenapa kau
pergi?kenapa kau tidak bercerita?aku tau aku tak bisa membantu mu,tapi
setidaknya aku ingin meringankan bebanmu”Bisik Justin pada Nisan itu.Ia tahu
tak akan pernah ada jawaban.Ia tahu semua ini terlambat.
“Aku berjanji akan menjaga mata
ini,aku berjanji tak akan menangisimu.Aku mencintaimu Alyssa”Lanjut Justin.Ia
menyanyikan senandung indah dari mulutnya,lagu itu,lagu ciptakan.
Ooh,
Ooh..
Across the ocean, across the sea
Startin' to forget the way you look at me now
Over the mountains, across the sky
Need to see your face and need to look in your eyes
Through the storm and, through the clouds
Bumps on the road and upside down now
I know it's hard baby, to sleep at night
Don't you worry
Cause Everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow,
And the fights
Don't you worry,
Cause everything's gonna Be Alright,ai-ai-ai-aight
Be Alright,ai-ai-ai-aight..
Across the ocean, across the sea
Startin' to forget the way you look at me now
Over the mountains, across the sky
Need to see your face and need to look in your eyes
Through the storm and, through the clouds
Bumps on the road and upside down now
I know it's hard baby, to sleep at night
Don't you worry
Cause Everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow,
And the fights
Don't you worry,
Cause everything's gonna Be Alright,ai-ai-ai-aight
Be Alright,ai-ai-ai-aight..
Justin bernyanyi sambil mengingat
setiap detik yang ia lalui dulu dengan Alyssa.Walaupun dulu dunia terasa gelap
bagi Justin,tapi Alyssa lah yang membuat Justin merasa dunia lebih
berwarna.Tapi kini,walaupun ia bisa melihat jutaan warna,tapi tanpa Alyssa
rasanya ia seperti buta,buta yang teramat sangat.Tapi ia bertekad untuk menjaga
mata Alyssa,mata yang kini ia gunakan.
All alone, in my room
Waiting for your phone call to come soon
And for you, oh, I would walk a thousand miles
To be in your arms
Holding my heart
Oh I, Oh I...
I Love You
And Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight
Through the long nights
And the bright lights
Dont you worry
Cause Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight
You know that I care for you
I'll always be there for you
Promise I will stay right here, yeah
I know that you want me too
Baby we can make it through, anything
Cause everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow, and the fights
Dont you worry
Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow, and the fights
Don't you worry
Everything's gonna Be Alright..
**THE
END**
thanks for coming guys <3
~Tia Liszawati xx
0 komentar:
Posting Komentar