Selasa, 10 Juli 2012

Oneshoot : My Life With You and My Life Without You


Tittle : My World With You and My World Without You
Author : Tia Liszawati Halim
“.. Cinta yang tulus ada cinta dimana seseorang dapat melengkapi pasangannya ..”
New York
July,12nd 2012
            “Tebak siapa aku?”Ucap seorang gadis dengan ceria.Kedua telapak tangannya menutupi kedua mata indah seorang lelaki yang tengah duduk di kursi sebuah taman pada sore hari.Lelaki itu tersenyum dan berkata,
            “Tak perlu menutupi mataku,Alyssa.Aku juga tak akan tau siapa kau tanpa kau perlu menutup mataku”Alyssa menurunkan tangannya.Ia menundukkan kepalanya,menyesal.Ia duduk disamping lelaki itu,lelaki yang ia cintai dengan tulus.
            “Bagaimana?”Tanya Alyssa.Seolah mengerti,lelaki disampingnya menghela nafas dengan berat.Matanya yang indah memandang lurus kedepan.Ia menggeleng pelan.
            “Belum ada..”Ucapnya pelan.
            “ah..Justin,percayalah kau akan mendapatkan donor mata secepatnya.”Balas Alyssa sambil menggenggam tangan lelaki disampingnya yang bernama Justin.Lelaki itu membalas genggaman tangan gadisnya dan tersenyum.       
            Yeah,i know.I believe”Ucapnya.
            Yah,Justin Bieber.Lelaki berusia 18 tahun yang buta karena kecelakaan yang ia alami saat usianya 17 tahun.Ia mengalami tabrakan dengan mobil ketika ia membawa mobilnya melaju menuju rumahnya sepulang sekolah.Pecahan kaca mobilnya mengenai matanya dan membuatnya menjadi seperti sekarang.Tapi beruntunglah Justin karena mendapatkan Alyssa.Ia tak pernah malu mempunyai kekasih seperti Justin.
            “Alyssa..”Panggil Justin.Alyssa yang tadinya ikut menatap lurus kedepan menoleh kearah kekasihnya itu.
            “Ehm?”
            “Kau tau aku takut kegelapan?”Tanyanya.Alyssa jelas tau.Ia tau semua seluk beluk Justin.
            “Yeah,aku tau.Kenapa?”Tanya Alyssa.Justin menarik nafas dan membuangnya perlahan.
            “Keadaan ku sekarang.Semua yang kulihat gelap.Aku tak bisa melihat. Aku mau kau berjanji padaku,Alyssa.”Jawab Justin.
            “Berjanji apa?”Alyssa kembali bertanya.
            “berjanjilah kau akan menjadi cahaya dalam hidupku jika aku tak akan bisa melihat selamanya.”Jawaban Justin membuat hati Alyssa merasa miris.
            “Tidak,kau akan bisa melihat,Justin.Percaya padaku”Kata Alyssa dengan tegas.Tangannya terulur mengusap pipi Justin dengan lembut.
            “Aku percaya padamu,Alyssa”Bisik Justin sambil tersenyum.Pandangannya masih terus menatap kedepan.Senyuman diwajahnya tak pernah lepas.Ia bahagia.Setidaknya karena dia mempunyai Alyssa.

***
New York
July,13th 2012
            Setiap orang pasti mempunyai kekurangan dan dibalik kekurangannya,dia mempunyai kelebihan.Seperti Justin Bieber.Walaupun matanya tak bisa melihat tapi hatinya tidak buta.Entah dari mana,Tuhan memberikan anugerah-Nya pada Justin.Ia mampu memainkan piano walaupun matanya buta.Seperti siang ini di –Ruang Musik- rumahnya.Keluarganya membuatkan ruang musik khusus untuk Justin.Ia memainkan piano dengan handal.Seseorang tak akan mengiranya dia buta karena keahliannya ini.Selain itu,suaranya yang merdu walau tanpa pernah sekalipun mengikuti Les Vokal membuat siapapun yang mendengar berdecak kagum padanya.
            “Justin..”Panggil seorang gadis cantik yang berdiri diambang pintu.Ia tersenyum melihat lelaki berambut blonde itu memainkan piano dengan sangat indah.Lelaki itu menoleh.Walaupun ia tak bisa melihat,Justin tau itu kekasihnya,Alyssa.Ia tersenyum.
            Alyssa menghampiri kekasihnya yang dengan refleks menggeser posisi duduknya.
            “Duduk disini,Al”Ucap Justin sambil menepuk bagian kiri kursi yang ia duduki sebelumnya.Alyssa menuruti ucapan kekasihnya dan duduk disatu kursi dengannya berdampingan.Alyssa menepis rambut-rambut nakal yang berjatuhan disekitar dahi Justin sambil tersenyum.
            “Aku ingin melihat wajah mu,Alyssa..”ucap Justin dengan suara yang pelan hingga terdengar seperti bisikan.Alyssa tertegun.Ia juga ingin melihat Justin bisa melihat dunia.Tapi ia tak tahu apa yang akan terjadi jika Justin melihatnya nanti.
            “Kau akan melihat ku Justin,percayalah”Kata Alyssa sambil menggenggam tangannya erat.Sangat erat seakan takut kehilanagnnya.Justin menarik tangan Alyssa dan menekankan jari-jari tangan kanan yang ia genggam ke bibirnya.Alyssa meneteskan air matanya,ia berusaha agar tak terisak.
            “Al,kau menangis?”Tanya Justin sambil menghentikan aktifitasnya.
            “Ah,tidak.Aku tidak menangis.Sok tahu Kau.”Dusta Ayssa.Justin menghela nafas berat sebelum akhirnya ia berkata,
            “Kau tak boleh menangis sampai aku bisa kembali melihat,okay?”Alyssa kembali terdiam.Organ disemua tubuhnya seakan berhenti berfungsi.
            Kau tak akan pernah melihat ku menangis,Jusin”Batin Alyssa.
            “Hey,Al.Janji?”Justin membuyarkan lamunan Alyssa.Ia mengerjapkan matanya berkali-kali.
            “Eh,umm..yeah.Aku Janji.”Ucap Alyssa sambil mengusap pipi kekasihnya dengan lembut.Justin memejamkan matanya menikmati setiap usapan dari Alyssa.Semua ini terasa indah,tapi keindahan tak selamanya abadi..
***
New York,
August,3rd 2012
            Seorang lelaki berambut coklat madu tengah duduk dikursi roda.Tangan kangannya menggenggam seorang wanita yang memiliki warna rambut sama dengannya.Kursi roda itu didorong oleh seorang suster berpakaian putih.Yap,hari ini Justin akan melakukan operasi mata.Sudah ada donor mata dari seseorang hari ini.
            “Dimana Alyssa,Lexa?”Tanya Justin pada wanita disampingnya,Alexa Bieber,kakak kandung Justin.Wajah Justin tampak pucat pasi.Alexa menghela nafas dan menjawab pertanyaan adiknya tadi,
            “Alyssa,umm dia akan kesini nanti.Dia ada kelas hari ini”Jelas jawaban Alexa bohong.Tapi Justin tidak mengetahuinya,ia mengangguk lemah.Entah mengapa perasaannya sangat takut.Bukan,bukan karena operasi ini tapi karena Alyssa yang tidak menghubungi Justin dari pagi.Bahkan memberikannya semangat pun tidak.Tapi semua ini Alyssa lakukan bukan tanpa alasan.Dan alasan itu akan Justin ketahui nantinya.
            “Kau siap Mr.Bieber?”Tanya seorang Dokter ketika Justin memasuki ruang operasi.Justin menatap langit-langit ruang operasi itu walaupun dalam pandangannya langit-langit itu gelap.Ia siap dioperasi,ia ingin bisa melihat lagi.Ia ingin bisa melihat Alyssa,kekasihnya yang dengan sabar dan ikhlas menjaganya.Kini saatnya Justin membalas semua kebaikan Alyssa padanya.Setelah ia bisa melihat,Justin berjanji akan menjaga Alyssa.
            Dokter menyuntikkan sesuatu ditangan Justin dan menit berikutnya ia sudah tidak sadarkan diri.
***
New York
August,4th 2012
            ‘Justin..Justin,wake up!”Terdengar seruan dan usapan lembut dikepala lelaki yang bernama Justin itu.Operasi sudah selesai 3 jam yang lalu,tapi Justin baru bisa sadar.Ia mencoba membuka matanya perlahan dan ia menghela nafas begitu tahu dunia masih gelap.
            Mungkin operasinya gagal..’Batinnya.
            “Justin?”Suara wanita yang sudah sangat Justin kenal terdengar disampingnya.Justin menajamkan telinganya mendengar panggilan itu.
            Mom?”Itu suara Pattie Mallete,ibu dari Justin.Pattie tampak terisak dan memeluk anak laki-lakinya yang sedang terbaring di kasur rumah sakit.
            Mom,operasi ku gagal ya?Aku masih tetap tidak bisa melihat.”Tanya Justin.Walau ia berusaha menyembunyikan ketakutan dan kengeriannya,tapi terdengar jelas Justin takut jika operasinya benar-benar gagal.
            “Tidak,bodoh!Kau masih diperban.Matamu masih ditutup perban.Besok kau baru boleh dibuka perbannya.”Pekik suara lain disamping kiri Justin.Alexa!
            “Alexa?”Tanya Justin.
            “Iya,ini aku.Kau berharap siapa eh?”Ucap Kakaknya.Sikap manis yang Alexa lakukan tadi saat mengantar Justin lenyap.Yang Justin harapkan hanya satu gadis,
            “Alyssa”Kata Justin.Suaranya hampir seperti bisikan.
            “Dimana Alyssa?Dia disini?”Tanya Justin panik.Ia sangat ingin bertemu Alyssa.Ruangan terasa hening.Pattie dan Alexa saling bertatapan.
            “Hei,kalian!Dimana Alyssa?”Tanya Justin lagi.Kali ini suaranya benar-benar terdengar marah.Pattie mengusap kepala anak lelakinya dengan lembut.Justin tampak semakin bingung.
            “Umm..Justin,Alyssa tadi kesini sebentar,tapi dia pergi lagi.Dia menitipkan surat pada Alexa dan akan diberikan jika kau sudah bisa melihat besok”Kata Pattie.Kali ini,jelas sekali Pattie berbohong.
            “Kau tau,aku merindukannya.Sudah 3 minggu sejak dia menemuiku.”Ucap Justin dengan nada yang kentara sekali,sangat sedih.Alyssa tak memberitahu kemana dia pergi,bahkan jika ia pergi,Ia pasti berpamitan pada Justin.Tapi sekarang tidak,ia entah kemana dan tak mengabari Justin.
            Biarlah,besok aku pasti akan bertemu dengannya’Bisik Justin pada dirinya sendiri.Tapi takdir Tuhan tak pernah ada yang tahu ...
***
            Pagi ini,matahari menyinari bumi dengan cahayanya yang teramat cerah.Mungkin ia ingin menunjukan cahaya pada lelaki yang sedang berada diruang rawat disebuah rumah sakit di New York.Lelaki itu –Justin Bieber- duduk dipinggir ranjang rumah sakit.Kakinya dibiarkan menggantung.Berdiri dihadapannya,Dokter yang kemarin menanganinya,Mom Pattie dan Alexa.
            “Kau siap Justin?Ini hari besar!”Ucap sang dokter diiringi tawa renyah darinya.Justin tersenyum dan mengangguk.Perlahan,dokter mulai membuka perban yang melilit sekitar matanya.
            “Pada hitungan ke tiga,buka matamu,okey?Perlahan,tak usah terburu-buru.”Perintah sang Dokter.Dan dokter itu memulai menghitung dan tepat saat hitungan ke tiga,Justin membuka matanya perlahan.
            “Justin?Kau bisa melihat?”Tanya Ibu Justin.Justin mengerjap-ngerjapkan matanya.Ia menghela nafas kecewa dan menunduk.Ibu Justin,Alexa dan Dokter saling bertukar pandang.Mereka tahu  satu hal,operasi ini gagal.
            “Alexa..”Panggil Justin.Ia mengangkat kepalanya dan menatap kakak perempuannya yang tampak sedih.
            “Kau ternyata tambah cantik ya?”Ucap Justin sambil tertawa.
            “Aku bisa melihat!Operasi ini sukses!”Teriak Justin.Terdengar dari nada suaranya ia sangat bahagia.Lompat dari tempat tidur dan memeluk Pattie.
            “Mom!Aku bisa melihat lagi!”Katanya memberitahu seolah Pattie tidak tahu kendatipun ia tahu.Pattie menangis senang karena anaknya kini bisa kembali melihat indahnya dunia.Justin melepaskan pelukannya.Matanya berkeliling ke seluruh ruangan ini.Ia mengernyitkan dahi ketika satu orang tidak ada disitu,satu orang yang mampu membuatnya bertahan,
            “Dimana Alyssa?”Tanya Justin.Tak satupun menjawab.Dokter,Pattie dan Alexa saling bertukar pandang dan samar-samar telihat mereka mengangguk.Lalu Justin bisa melihat Alexa merogoh saku celana jeans nya.Justin mengernyitkan dahi ketika Alexa menarik keluar sebuah amplop berwarna pink cerah.
            “Sudah kubilang,Alyssa tidak bisa datang dan kemarin dia menitipkan ini padaku”Kata Alexa ketika melihat tatapan bingung Justin menerima surat itu.Dibukanya perlahan amplop suratnya dan ia membaca kata demi kata yang tertulis dengan tulisan tangan yang indah disana.
Dear My Beloved Boyfriend,
            Justin,selamat!Kau bisa melihat lagi sekarang.Maaf aku tak ada disisi mu sejak awal operasi.Tapi ketahuilah,aku sedang ada urusan penting selama seminggu kedepan.Aku sebenarnya sangat ingin menjadi yang pertama kau lihat ketika kau membuka matamu,tapi mau bagaimana lagi.
            Aku mempunyai tantangan untukmu,aku tahu kau kuat.Kau tidak lemah jadi ikuti aturannya.
            Mudah,kau hanya jangan menghubungiku selama seminggu kedepan.Kau tak boleh memikirkan ku ataupun mengkhawatirkanku.Kau tak boleh datang kerumahku.Kecuali,minggu depan.Aku ingin bukti kau benar-benar tidak memikirkan ku dengan menciptakan sebuah lagu untuk ku.Nyanyikan didepan ku minggu depan.Aku mau jadi yang pertama mendengarnya.Datang kerumahku jam 8 pagi,minggu depan.Sebelum hari itu,kau tak boleh datang kerumahku.Mengerti?Aku tahu kau bisa.
            Love You,Justin ..

Your sweetheart,
Alyssa Wright.
            Justin membaca ulang surat itu.Lalu ia tersenyum.
            ‘Mudah.Aku pasti bisa.Lihat nanti Alyssa’Batinnya.Dan semua akan terungkap..
***
New York
August,11st 2012
            Seorang lelaki berusia 18 tahun tengah berjalan menuju rumah kekasihnya dengan kaos putih dan celana jeans hitam.Penampilannya tampak lebih cool dengan kacamata hitamnya.Senyuman dari bibirnya tak pernah lepas.Yap,Justin Bieber.Ia sudah menyelesaikan tantangan kekasihnya dan sekarang saatnya ia bernyanyi dengan lagu ciptaannya didepan kekasihnya.
            Langkah kakinya memasuki halaman rumah sang gadis.Ia mengetuk pintu rumah berwarna coklat.Tak berapa lama,seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah itu.Tanpa diduga wanita itu memeluk Justin dan menangis.
            “Ada apa Mrs.Wright?”Tanya Justin pada wanita yang tak lain adalah Ibu Alyssa.
            “Justin..Alyssa..”Ucap Mrs.Wright terbata-bata.Ia melepaskan pelukannya pada Justin.Airmatanya masih turun membasahi pipinya.Justin mengerutkan dahinya.
            “Alyssa kenapa?”tanya Justin panik.Wanita itu terus menangis.Ia pun berkata dengan susah payah,
            “Alyssa meninggal.Dia meninggal 3 minggu yang lalu,dan..dan dia menitipkan surat untukmu,nak”Mrs.Wright mengulurkan amplop yang sama seperti yang Alexa berikan dulu.Tapi rasanya membaca surat yang kali ini lebih sakit daripada yang sebelumnya.
Dear My Stronger boyfriend
            You got it,Justin!You did it!Kau bisa satu minggu tanpa berhubungan denganku.Sekarang,lakukan itu setiap hari selama sisa hidupmu.Jangan sedih Justin.Aku minta maaf tak memberitahumu tentang penyakit Leukimia yang kuidap.Aku hanya tak ingin keadaan mu meburuk karena memikirkanku.Tapi tenang,kita akan selalu bersama.Mataku kini ada dimatamu.Ya,donor mata itu,pendonornya itu aku.Jadi aku bersumpah akan membencimu jika mataku kau gunakan untuk menangisi ku.
            Dan bagaimana lagunya?Bernyanyilah didepan ku,didepan pemakaman ku di Pemakaman Calders.Aku ingin mendengar mu bernyanyi.
            Justin,kau tahu aku sangat mencintaimu.Dan itu tak akan berkurang apapun keadaan mu.
            Love You more than everything Justin :-)

Your Girlfriend
Alyssa Wright
            Seluruh tubuh Justin melemas.Lututnya bergetar hebat,matanya panas.Ia ingin menangis.Tapi Alyssa meminta agar Justin tidak menangis dengan menggunakan matanya.Tanpa berfikir duakali,Justin berlari menuju pemakaman yang Alyssa sebutkan.Ia mencari nama-nama dibatu nisan yang bernamakan Alyssa Wright,berharap tidak ada tapi langkahnya terhenti ketika melihat batu nisan dan masih banyak bunga disekitarnya bertuliskan
Rest In Place
Alyssa Wright
August,21st 2012
            Kali ini Justin tak bisa menopang tubuhnya.Ia berlutut dihadapan nisan itu.Ini lebih sakit daripada ia kehilangan penglihatannya selam satu tahun.Ini lebih sulit daripada apapun.
            “Alyssa,kenapa?kenapa kau pergi?kenapa kau tidak bercerita?aku tau aku tak bisa membantu mu,tapi setidaknya aku ingin meringankan bebanmu”Bisik Justin pada Nisan itu.Ia tahu tak akan pernah ada jawaban.Ia tahu semua ini terlambat.
            “Aku berjanji akan menjaga mata ini,aku berjanji tak akan menangisimu.Aku mencintaimu Alyssa”Lanjut Justin.Ia menyanyikan senandung indah dari mulutnya,lagu itu,lagu ciptakan.
Ooh, Ooh..

Across the ocean, across the sea
Startin' to forget the way you look at me now
Over the mountains, across the sky
Need to see your face and need to look in your eyes
Through the storm and, through the clouds
Bumps on the road and upside down now
I know it's hard baby, to sleep at night
Don't you worry

Cause Everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow,
And the fights
Don't you worry,
Cause everything's gonna Be Alright,ai-ai-ai-aight
Be Alright,ai-ai-ai-aight..

            Justin bernyanyi sambil mengingat setiap detik yang ia lalui dulu dengan Alyssa.Walaupun dulu dunia terasa gelap bagi Justin,tapi Alyssa lah yang membuat Justin merasa dunia lebih berwarna.Tapi kini,walaupun ia bisa melihat jutaan warna,tapi tanpa Alyssa rasanya ia seperti buta,buta yang teramat sangat.Tapi ia bertekad untuk menjaga mata Alyssa,mata yang kini ia gunakan.

All alone, in my room
Waiting for your phone call to come soon
And for you, oh, I would walk a thousand miles
To be in your arms
Holding my heart

Oh I, Oh I...
I Love You
And Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight

Through the long nights
And the bright lights
Dont you worry
Cause Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight

You know that I care for you
I'll always be there for you
Promise I will stay right here, yeah
I know that you want me too
Baby we can make it through, anything
Cause everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight
Through the sorrow, and the fights
Dont you worry
Everything's gonna Be Alright, ai-ai-ai-aight
Be Alright, ai-ai-ai-aight

Through the sorrow, and the fights
Don't you worry
Everything's gonna Be Alright..
                                                                     **THE END**

thanks for coming guys <3

~Tia Liszawati xx

0 komentar:

Posting Komentar